Kamis, 26 Januari 2012 - 0 komentar

Pengajian Imalah




Minggu, 22 Januari 2012 - 0 komentar

Imtihan 2010






Jumat, 20 Januari 2012 - 0 komentar

Rujuk baru Dua Kutub




- 0 komentar

Pendiri Pon-Pes Al-Ishlah (Bandar Kidul-Kediri)

KH. THOHA MU'ID

KH.THOHA MU'ID DAN NYAI.HJ.SITI ASIYAH

- 0 komentar

Syi'ir Tanpo Waton

Astaghfirullah rabbal baroya
Astaghfirullah minal khotoya
Robbi zidni ‘ilman nafi'a
Wawafiqni amalan sholiha

Yarasullah... Salamun alaik
Ya rafi'a syani wadaraji
Athfatayyaji ratal ‘alami
Ya uhailalju diwal karomi

Ngawiti ingsun nglaras syi'iran
Kelawan muji maring Pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan

Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syareat bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sengsoro

Akeh kang apal Qur'an Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto

Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhide
Baguse sangu mulyo matine

Kang aran sholeh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma'rifate
Ugo haqiqot manjing rasane

Al Qur'an qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo

Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu'jizat Rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman

Kelawan Alloh Kang Moho Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir saking Pengeran

Kelawan konco dulur lan tonggo
Kang podho rukun ojo dursilo
Iku sunahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito

Ayo nglakoni sakabehane
Alloh kang bakal ngangkat drajate
Senajan asor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate

Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Alloh swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
- 0 komentar

Lain Jaman Lain Pendekatan

Oleh: Abdurrahman Wahid
Persoalan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih terus dibicarakan orang. Walaupun KH. M. Sahal Mahfudz telah berusaha sekuat-kuatnya menjelaskan, namun tidak berhasil menenangkan masyarakat, bahkan MUI-pun menjadi sasaran guyonan masyarakat banyak. Bahkan ada yang menyatakan, MUI adalah singkatan Majelis Uang Indonesia. Contoh plesetan yang tidak menggelikan ini, sebenarnya menggambarkan perasaan masyarakat yang berang terhadap ‘kesalahan' MUI. Bahkan sikap salah seorang ketuanya yaitu KH. Ma'ruf Amin yang menyatakan ia optimis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mendukung MUI dalam hubungan dengan melarang gerakan Ahmadiyah Indonesia, dirasakan sebagai sikap arogan dan tidak bertanggung jawab.
Bukan hanya penulis, yang melihat masalahnya dari sudut konstitusi, tapi orang-orang seperti Dr. Azyumardi Azra, Dr. Ahmad Syafi'i Ma'arif (yang disegani orang karena sikapnya yang hati-hati), dan Dr. M. Syafi'i Anwar, semuanya menolak fatwa MUI itu. Bahkan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang ada di lingkungan MUI dihadapkan kepada reaksi marah dari para anggota Muhammadiyah sendiri, termasuk ketuanya Din Syamsuddin. Bahkan seorang tokoh Muhammadiyah yang berpengaruh besar seperti Prof. M Dawam Rahardjo berpendapat, menuntut supaya MUI dibubarkan saja. Kira-kira menurut pendapat penulis, karena sikap MUI terhadap minoritas seperti GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia). Tokoh-tokoh yang disebutkan di atas, memahami benar bahwa GAI dilindungi oleh konstitusi kita, betapapun kita berbeda pendirian dengan mereka.
- 0 komentar

Harlah-Natal dan Maulid

Penggunaan ketiga kata di atas dalam satu nafas, tentu banyak membuat orang marah. Seolah-olah penulis menyamakan ketiga peristiwa itu, karena bagi kebanyakan kaum Muslimin, satu dari yang lain sangat berbeda artinya. Harlah (hari lahir) digunakan  untuk menunjuk kepada saat kelahiran seseorang atau sebuah institusi. Dengan demikian, ia memiliki "arti biasa" yang tidak ada kaitannya dengan agama. Sementara bagi kaum Muslimin, kata Maulid selalu diartikan saat kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dan kata Natal bagi kebanyakan orang, termasuk kaum Muslimin dan terlebih-lebih kaum Nasrani, memiliki arti khusus yaitu hari kelahiran Isa Al-Masih. Karena itulah, penyamaannya dalam satu nafas yang ditimbulkan oleh judul di atas, dianggap "bertentangan" dengan ajaran agama. Karena dalam pandangan mereka, istilah itu memang harus dibedakan satu dari yang lain. Penyampaiannya pun dapat memberikan kesan lain, dari yang dimaksudkan oleh orang yang mengucapkannya.
- 0 komentar

Lomba Haflah Akhirussanah 2011




Sabtu, 14 Januari 2012 - 0 komentar

Pedoman Pembagian Kerja (Job Description)

Ø  Ketua:
1.      Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perjalanan jam’iyyah
2.      Memberika kebijaksanaan-keijaksanaan yang di anggap perlu 
3.      Mengupayakan kegiatan berikut pelaksanaan sesuai dengan progam yang telah di tetapkan oleh jam’iyyah
4.      Menentukan rapat-rapat dan persidangan
5.      Mengupayakan terjalin koordinasi dalam kepenguruan jam’iyyh Al-Hurriyag
6.      Membagi tugas pada para pembantunya sesuai dengan bidangnya
Ø  Wakil Ketua:
1.      Membantu ketua secara keseluruhanterhadap tugas-tugas ketua
2.      Mengawasi setiap kegiatan jam’iyyah
3.      Mengganti ketua jam’iyyah bila berhalangan atau di perlukan
4.      Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada ketua jam’iyyah
Ø  Sekertaris I:
1.      Membuat struktur jam’iyyah Al-Hurriyah
2.      Membuat tanbih di jam’iyyah Al-Hurriyah
3.      Membuat data-data yang di perlukan jam’iyyah secara umum
4.      Membuat buku induk jam’iyyah Al-Hurriyah
5.      Menertibkan administrasi jam’iyyah secara umum
6.      Membuat surat-surat yang di perlukan jam’iyyah sekaligus mengarsipnya
7.      Sebagai notulen dan mempersiapkan materi-materi dalam sidang
8.      Mendata tiap anggota jam’iyyah yang baru masuk
9.      Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada ketua jam’iyyah
- 1 komentar

Berdirinya Pondok Pesantren Al-Ishlah


Al-Ishlah merupakan nama sebuah pondok pesantren yang terletak di sebelah Barat sungai Brantas, sebuah sungai yang membelah kota Kediri menjadi dua: Barat dan Timur. Al-Ishlah menempati posisi yang strategis dalam peta wilayah kota Kediri, tepatnya disebelah Selatan perempatan Jl. Bandar Ngalim Bandarkidul-Mojoroto-Kota Kediri. Dikatakan strategis, karena letak al-Ishlah sangatlah mudah untuk dijangkau dari segala jurusan, didukung pula dengan akses transportasi yang sangat mudah.
Pondok Pesantren al-Ishlah didirakan pada tanggal 17 Oktober 1954 oleh seorang ulama yang menghabiskan masa remajanya untuk nyantri di  Pondok Pesantren Mojosari (Berbek-Nganjuk) dibawah asuhan KH. Zainuddin.  Sebagai lazimnya seorang santri pondok pesantren, mayoritas dalam setiap individu dari santri tertanam kuat dalam benaknya suatu cita-cita luhur yang tercermin dalam setiap tindakan yang mereka lakukan selama menjadi santri. Apabila dirasa sudah cukup mumpuni dalam berbagai disiplin keilmuan yang diperoleh selama belajar dengan Kyainya mapun dengan guru-gurunya, mereka berkomitmen untuk dapat mentransformasikan kembali ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat dikampung halamanya masing-masing. Upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan pondok  pesantren, atau pun majlis ilmu  sebagai wujud tanggung jawabnya untuk mengabdi kepada agama, nusa dan bangsa atau minimal dapat mengamalkan ilmunya untuk diri sendiri dan keluarganya yang tercermin dalam bentuk peribadahan dan etika sehari-hari dalam bergaul dengan masyarakat.